Jam Digital

Bimbingan Konseling

Selamat datang, Silahkan baca dan lihat informasi yang ada di Blog ini.

Bimbingan Konseling

Selamat datang, Silahkan baca dan lihat informasi yang ada di Blog ini.

Bimbingan Konseling

Selamat datang, Silahkan baca dan lihat informasi yang ada di Blog ini.

Bimbingan Konseling

Selamat datang, Silahkan baca dan lihat informasi yang ada di Blog ini.

Bimbingan Konseling

Selamat datang, Silahkan baca dan lihat informasi yang ada di Blog ini.

Sunday, 9 August 2020

TUGAS BK

 


LEMBAR PENUGASAN

 

PENUGASAN PERTEMUAN PERTAMA

PRESENTASI INDIVIDU

 

Petunjuk :

1. Tuliskan makna dari film yang sudah kamu tonton!

2. Ceritakan tentang kamu dikeluarga!

3. Ceritakan kehebatan keluargamu!

4. Ceritakan hal yang paling berkesan ketika bersama keluargamu!

5. Ceritakan harapan yang ingin dicapai bersama keluargamu!

6. Buatlah keseluruhan jawaban pernyataan di atas dalam format PPT dan siapkan dirimu untuk melakukan presentasi secara individu pada pertemuan selanjutnya

 

 

 

 

INSTRUMEN 

PENILAIAN HASIL 

 

 

 

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Sebutkan cara-cara yang tepat dalam berhubungan dengan anggota keluarga!

 

 

2. Sebutkan tanggung jawabmu didalam keluarga

 

 

3. Sebutkan manfaat berhubungan yang baik dengan anggota keluarga!

 

 

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda

dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai

dengan kondisi Anda!

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

SETUJU

1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang

keluarga (S/TS)

 

 

 

2. Setelah menerima materi layanan BK tentang keluarga,

timbul kesadaran saya untuk selalu berhubungan yang baik

dengan keluarga  (S/TS)

 

 

 

3. Setelah menerima materi layanan BK tentang keluarga,

saya menyadari bahwa saya sering berselisih dengan

keluarga  (S/TS)

 

 

 

4. Materi layanan BK tentang keluarga, menyadarkan saya

akan pentingnya berhubungan baik dengan keluarga  (S/TS)

 

 

 

5. Materi layanan BK tentang keluarga memberikan manfaat

dan saya butuhkan   (S/TS)

TANGGUNG JAWAB REMAJA

 

MATERI KEGIATAN 

                        ----------------------------------------------------------------------------------------------

TANGGUNG JAWAB REMAJA

                        ----------------------------------------------------------------------------------------------


A. Tanggung Jawab

Seorang ayah termangu di hadapan kepala sekolah. Putranya yang selama ini dia anggap “anak manis” terbukti menghancurkan kaca-kaca mobil sang kepala sekolah. Persoalannya jadi panjang karena selepas mengumbar aksi hooligan-nya itu, si anak berteriak-teriak lantang, “Ayo … siapa berani tangkap gue, artinya bakal berurusan sama babe gue!” Sumber: www.pikiran-rakyat.com Apa yang kalian tangkap dari cerita di atas? Cerita di atas menggambarkan perilaku teman kita yang tidak terpuji. Dia bertindak criminal yang menyebabkan orangtuanya malu. Perilaku teman kita ini adalah sebuah contoh remaja yang tidak bertanggung jawab. Berperilaku buruk, kemudian menjadikan orangtua sebagai tameng dari risiko perbuatannya tersebut. Bagaimana dengan kita? Pada umumnya, tinggi badan kita saat ini sudah hampir mencapai ukuran tinggi badan orang dewasa, namun terkadang perkembangan fisik tersebut kurang diiringi dengan perkembangan perilaku yang sesuai. Tak heran jika apa yang kita lakukan sering mendapat kritik dari orangtua. Para pendidik, khususnya orangtua, kadang mengeluh bahwa kita sudah dianggap dewasa tetapi belum dapat bertanggung jawab, bahkan untuk hal-hal yang ringan sekalipun. Misalnya, untuk bangun pagi dan berangkat ke sekolah saja kita harus dibangunkan oleh orangtua. Pertumbuhan fisik dan pertambahan usia yang kita alami saat ini, sudah seharusnya diikuti dengan perkembangan psikologis dan moral, serta perilaku kea rah yang lebih baik. Seorang remaja seharusnya sudah mampu menampilkan perilaku sosial yang bertanggung jawab. Dia seharusnya sadar dengan segala tindakannya dan juga memiliki kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Memang, harus diakui kadang kita begitu malas untuk melakukan rutinitas seperti belajar, membantu orangtua, atau mandi. Sekalipun demikian, sebagai remaja yang baik kita perlu berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh orangtua dan guru walaupun terkadang hasilnya dianggap masih kurang memuaskan. Usaha yang kita lakukan untuk melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawab menunjukkan kalau kita sudah dewasa. Sebenarnya, sejauh mana kita bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas kita? Sebelum kita berbicara lebih jauh, ada baiknya bila kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan tanggung jawab. Sukiat, dalam desertasinya yang berjudul Tanggung Jawab dan Pengukurannya, mengutip definisi tanggung jawab dari Certo yaitu kewajiban untuk menyelesaikan suatu ugas yang telah diterimanya secara untas dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan yang dimiliki. Masih dalam desertasi yang sama, hellziegel mendefinisikan tanggung jawab sebagai suatu kewajiban yang telah disepakati individu untuk diterima sebagai tugas. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang telah diterimanya secara tuntas dengan ikhlas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala akibatnya. Individu yang bertanggung jawab adalah individu yang memenhi tugas dan kebutuhan dirinya sendiri, serta dapat memenuhi tangung jawab terhadap lingkungan dengan baik, tidak pernah datang terlambat, dan memperoleh nilai yang baik. Prestasi Dina tersebut sesuai dengan harapan orangtua dan guru agar ia menjadi siswa teladan di sekolahnya.

 

 

B. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri merupakan dasar untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya. Tanggung jawab terhadap diri sendiri berarti kita melaksanakan tugas dan kewajiban sehari-hari untuk kepentingan diri sendiri secara rutin. Jika kita melalaikan tanggung jawab terhadap diri sendiri, bagaimana mungkin kita dapat melaksanakan tanggung jawab terhadap yang lainnya? Sebagai contoh, siswa yang tidak rajin belajar sehingga memiliki nilai rendah tidak mungkin bisa mewakili perlombaan suatu mata pelajaran. Orang yang terbiasa melaksanakan tanggung jawabnya dengan rela maka tidak akan kesulitanuntuk melakukan tanggung ajwab lainnya. Sebagai contoh, kalian terbiasa membantu pekerjaan orangtua di rumah, ketika ada kerja bakti di sekolah, kalian tidak akan kesulitan untuk mengerjakannya karena telah terbiasa bekerja. Oleh  karena itu, kita sebagai remaja yang akan menjadi orang dewasa harus mulai belajar bertanggung jawab karena salah satu cirri manusia dewasa adalah bertanggung jawab.

 

 

C. Tanggung Jawab sebagai Anggota Keluarga

Setiap keluarga membutuhkan anggotanya untuk melaksanakan tugas dan peran degnan baik agar keterauran dan keharmonisan dalam keluarga tetap terjaga. Sebagai contoh, ayah bertugas mencari nafkah untuk biaya hidup keluarga, ibu mendidik anak dan mengatur keperluan rumah, anak belajar dengan baik dan membantu pekerjaan ibu di rumah. Selain sebagai bukti cinta pada keluarga, tugas yang dijalankan dengan ikhlas juga menunjukkan kepedulian pada apa yang dirasakan, diinginkan, dan dibutuhkan oleh anggota keluarga yang lain. Jika kita melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota keluarga, berarti pada diri kita ada dorongan untuk meringankan dan memberi kebahagiaan pada semua anggota keluarga. Misalkan ketika kita menggunakan telepon dengan hemat, maka saat itu kita telah meringankan beban orangtua kita dalam membayar rekening telepon. Atau, ketika kita menyiapkan keperluan sekolah sendiri, maka saat itu kita membuat orangtua bahagia karena melihat kita menjadi anak yang mandiri. Salah satu penyebab timbulnya konflik antara anak dan orangtua adalah dilalaikannya tanggung jawab, baik pada tugas sebagai anggota keluarga maupun tugas-tugas untuk kepentingan diri sendir. Pelalaian terhadap tanggung jawab dapat mengakibatkan ketidakteraturan atau munculnya konflik dalam keluarga. Sebagai contoh, anak yang sering terlambat bangun pagi mengakibatkan terlambat datang ke sekolah. Akibatnya, anak tidak boleh mengikuti pelajaran dan orangtua dipanggil ke sekolah. Orangtua pun merasa perlu menasihati anak agar tidak tidur larut malam. Banyak remaja yang berpendapat bahwa orangtua adalah orang yang kuno, tidak pengertian, menyebalkan, atau bahkan dianggap sebagai musuh utama. Akan tetapi, apakah kita pernah berpikir, bagaimana orangtua dapat memberi kebebasan pada kita kalau tanggung jawab terhadap diri sendiri saja tidak ada atau kurang memuaskan? Kita harus bisa membuktikan pada orangtua kalau kita bertanggung jawab, minimal pada diri sendiri sehingga orangtua dapat memberi kebebasan yang kita harapkan. Contohnya, orangtua, melarang anak putrinya keluar atau pergi di waktu malam. Larangan orangtua menjadi wajar apabila anak putrinya memang kurang dapat menjaga dirinya, mudah terpengaruh orang lain, dan tidak bisa memahami arti kebebasan yang diberikan orangtua. Pamela Wspeland dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Remaja Gaul memberikan 12 cara yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan pada orangtua kalau kita adalah anak yang baik, mandiri, dan sangat bertanggung jawab. Kedua belas cara tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penjelas semua. Pastikan bahwa kita dan orangtua menyetujui batasan, peraturan, dan harapan-harapan yang jelas tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, apa saja tugas dan tanggung jawab setiap anggota keluarga, apa imbalan atau konsekuensi yang didapat atas pelaksanaan maupun pelalaian tugas dan tanggung jawab yang jelas membantu kita untuk berperilaku sesuai standar yang diharapkan.

2. Buatlah daftar yang memuat sekumpulan tanggung jawab yang sudah disetujui sebelumnya. Tempelkan daftar ini di tempat-tempat yang bisa dilihat semua orang sehingga anggota keluarga tidak perlu bertanya tentang tanggung jawabnya.

3. Buatlah sebuah kontrak. Tuliskan berbagai hal serinci mungkin sebagaimana sebuah kontrak kerja sebagai komitmen antara kamu dan kedua orangtuamu mengenai tanggung jawab dan pelaksanaannya. Kontrak memuat rincian tanggung jawab dan konsekuensi tanggung jawab tersebut.

4. Buatlah sebuah jadwal. Buat jadwal yang memuat aktivitas apa yang pada waktu tertentu harus kamu lakukan dapat membantu mengingatkan akan tugas dan tanggung jawab, terutama jika kita termasuk orang yang pelupa.

5. Saat kamu merasa ragu, mintalah penjelasan. Mintalah penjelasan yang rinci bila kita tidak memahami peraturan atau harapan orangtua agar semua berjalan dengan baik, tanpa ada kebingungan dan kesalahpahaman.

6. Perhatikan tingkah lakumu. Kadang-kadang, kita tidak menyadari kalau kita menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab, seperti nonton TV sampai larut malam yang mengakibatkan kita sulit bangun pagi dan terlambat datang ke sekolah. Introspeksi diri, mengapa orangtua atau guru memarahi kita, apakah kita kurang serius dalam hal-hal tertentu? Kalau ya, kenapa? Bila kita telah menemukan jawabannya, perbaiki perilaku kita secara bertahap.

7. Buatlah sebuah catatan. Buatlah catatan mengenai apa yang harus kita lakukan dengan tulisan yang cukup besar, kemudian disimpan di tempat yang sangat jelas sehinga tidak akan terlewatkan.

8. Lakukan sekarang juga. Jangan biasakan menunda pekerjaan karena bisa saja kita lupa mengerjakannya atau karena menumpuk, akhirnya kita tidak sanggup mengerjakannya.

9. Hadapi “banteng” tepat di depannya. Bersikaplah aktif, laksanakan tanggung jawab, jangan biarkan masalah muncul karena kelalaian kita. Jadi, bila ada orang yang mengatakan kamu tidak bertanggung jawab, kamu dapat meminta penjelasan yang spesifik tentang pernyataannya itu.

10. Beri peringatan jauh hari sebelumnya. Cobalah mengantisipasi masalah yang mungkin timbul sehingga kamu bisa menyiapkan penyelesaiannya sebelum masalah tersebut timbul atau menjadi besar.

11. Terlibat masalah karena kemauan sendiri. Bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan atau lalaikan menunjukkan kedewasaan kita. Orangtua akan menyadari bahwa apa yang kamu lakukan bukan karena kebodohanmu, tapi karena suatu alas an.

12. Teleponlah. Saat kamu tidak pulang sesuai jadwal ang semestinya atau kamu lupa karena terlalu asyik bermain, teleponlah ke rumah sehingga orangtua tidak khawatir. Hal ini akan membuat orangtua berpikir bahwa kamu cukup pintar untuk mengetahui hal-hal yang terbaik untukmu dan juga untuk orangtuamu. Keluarga adalah tempat pendidikan yang utama dan pertama yang bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai moral, termasuk nilai-nilai agama. Di dalam keluarga, seorang anak pertama kali diperkenalkan dengan sopan santun, beribadah, menghargai orang lain, mencintai sesame, bertoleransi, dan sebagainya. Nilai-nolai dasar ini diarapkan dapat tertanam dalam dirinya dan menjadi pedoman dalam hidup anak tersebut ketika dewasa. Nilai-nilai ini akan terpancar saat dia bergaul dengan sesamanya, termasuk dengan orang yang berbeda agama. Sebagai contoh, ketika berteman dengan orang orang yang berbeda agama, dia sadar bahwa mereka berbeda. Oleh karena itu, dia tidak akan melecehkan keyakinan temannya tersebut. dia akan menghargai perbedaan da menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPT

LEARN Materi layanan BK
Klik di sini

TUGAS BK

LEMBAR KERJA 

6 Tips Mudah Kurangi Kecanduan pada Gadget

& Ciri-Ciri Kecanduan Gadget

 


Nama :

 

Kelas :

 

Petunjuk Pengisian

 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan melingkari salah satu jawaban

yang kamu anggap sesuai!

 

1. Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?

Ya/Tidak

2. Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar? Ya/Tidak

3. Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan?

Ya/Tidak

4. Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam? Ya/Tidak

5. Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?

Ya/Tidak

6. Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter,

membuka Instagram, atau mengirim pesan WA mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk

komunikasi kepada orang lain? Ya/Tidak

7. Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa melakukan hal lain yang lebih produktif? Ya/Tidak

8. Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk dengan tugas sekolah atau pekerjaan kantor? Ya/Tidak

 

 

INSTRUMEN  PENILAIAN HASIL 

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Berikut contoh efek negative pada fisik penggunaan gadget secara berlebihan, kecuali!

a. Masalah pada mata

b. Nyeri tubuh

c. Kurang tidur

d. Badan terasa segar

 

2. Berikut contoh perilaku kecanduan gadget?

a. Menggunakan gadget seperlunya

b. Mengetahui Batasan waktu menggunakan gadget

c. Gadget digunakan untuk hal produktif dan penting

d. Menggunakan gadget kapanpun dan dimanapun

 

3. Menurut mu apakah ada hubungan nya kecanduan gadget dengan gangguan

fisik?

a. Ya b. Tidak

 

4. Apakah ada efek samping psikologis apabila menggunakan gadget secara

berlebihan?

a. Ya b. Tidak

 

 

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK SETUJU

 

1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang

kecanduan gadget (S/TS)

 

2. Setelah menerima materi layanan BK tentang kecanduan

gadget, timbul kesadaran saya untuk selalu memonitor

penggunaan gadget (S/TS)

 

3. Setelah menerima materi layanan BK tentang kecanduan

gadget saya menyadari bahwa saya sering lupa menilai diri

saya secara positif  (S/TS)

 

4. Materi layanan BK tentang kecanduan gadget,

menyadarkan saya akan pentingnya menjaga kesehatan

dalam penggunaan gadget  (S/TS)

 

MATERI BK

Sunday, 12 July 2020

Formulir

Demi terselenggaranya pelayanan Bimbingan konseling dengan baik, maka kami meminta saudara untuk mengisi "Formulir" yang sudah kami sediakan, harap di baca dengan teliti dan diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

                                                            Silahkan
                                             Tekan gambar di bawah ini


MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR

Cara meningkatkan konsentrasi belajar. silahkan disimak dan dipelajari materi yang Bimbingan Konseling berikut ini dalam bentuk PPT/GOOGLE SLIDE.




download di sini

Bersyukur


KLS X SMT GAZAL 2020/2021 KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA

KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA/MA

 

KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA/MA

 

a. Tujuan Belajar di SMA/MA

Bagaimana sebaiknya peserta didik SMA/MA belajar? Pertanyaan ini sangat sederhana dan tidak asing ditelinga setiap peserta didik tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran di SMA/MA. Sek olah Menengah Atas (SMA) /Mandarasah Aliyah (MA) lebih ditujukan untuk mempersiapkan peserta didik dengan memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan harapan bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. Selain itu, bisa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. Dengan tujuan tersebut, Kurikulum SMA/MA memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing siswa. Kurikulum di MA (Madrasah Aliyah) sama dengan kurikulum sekolah menengah atas (SMA), hanya saja pada MA terdapat porsi pendidikan agama lebih banyak.

 

b. Struktur Kurikulum SMA/MA

          Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.  Struktur kurikulum  merupakan gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan  posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas :

-       Kelompok mata pelajaran wajib : Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.

-       Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (IPA), Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS), dan Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa).

-       Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.

 

Kelompok Mata Pelajaran Wajib

Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut :

 

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

X

XI

XII

Kelompok A ( Wajib )

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4

4.

Matematika

4

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

2

Kelompok B ( Wajib )

7.

Seni Budaya

2

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu

24

24

24

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)

18

20

20

Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu

42

44

44

      Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA

Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA/MA :

MATA PELAJARAN

Kelas

X

XI

XII

Kelompok A dan B (Wajib)

24

24

24

C. Kelompok Peminatan

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

 

 

 

I

1

Matematika

3

4

4

2

Biologi

3

4

4

3

Fisika

3

4

4

4

Kimia

3

4

4

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

 

 

 

II

1

Geografi

3

4

4

2

Sejarah

3

4

4

3

Sosialogi & Antropologi

3

4

4

4

Ekonomi

3

4

4

Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

 

 

 

III

1

Bahasa dan Sastra Indonesia

3

4

4

2

Bahasa dan Sastra Inggris

3

4

4

3

Bahasa dan Sastra Asing Lainnya

3

4

4

4

Antropologi

3

4

4

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

 

 

 

Pil Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

6

4

4

Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu

66

76

76

Jumlah Jam Pelajaran  Yang harus Ditempuh

per minggu

42

44

44

      Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA

          Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata pelajaran antar kelompok peminatan.

Di SMA/MA terdapat pilihan kelompok peminatan/jurusan, diantaranya :

1.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Matematika dan Ilmu Alam (IPA)

2.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu-ilmu Sosial (IPS)

3.    Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa)

Untuk mencapai hasil yang optimal,  maka harus didukung juga oleh beberapa hal, diantaranya : Minat dan bakat serta kemampuan, Lingkungan belajar serta Sikap dan kebiasaan belajar

 

c.  Memilih Peminatan/Jurusan, Sikap dan Kebiasaan Belajar 

Dalam memilih kelompok peminatan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut  :

1.    Kenali karakteristik masing-masing kelompok peminatan Jurusan.

2.    Kenali minat dan bakat !

3.    Ketahui rencana kuliah dan karir di masa depan

4.    Diskusikan dengan guru BK dan orang tua

5.    Jangan Ikut-ikutan teman !

6.    Jangan terpengaruh pada isu-isu tidak jelas tentang suatu jurusan tertentu

Kebiasaan belajar ini meliputi kegiatan belajar di rumah, di sekolah (di kelas, perpustakaan, di tempat praktik).

Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang positif

1.    Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)

2.    Merasa senang mengikuti kegiatan belajar yang diprogramkan sekolah

3.    Mempunyai jadwal belajar yang teratur

4.    Mempunyai disiplin diri dalam belajar (bukan karena orang lain)

5.    Masuk kelas tepat pada waktunya

6.    Memperhatikan penjelasan dari guru

7.    Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan lengkap

8.    Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahaminya

9.    Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas

10. Membaca pelajaran atau buku lainnya yang berguna  secara teratur

11. Mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan sebaik-baiknya

12. Ulet atau tekun dalam melaksanakan pelajaran praktik

13. Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dalam belajar

 

d.  Tips Meraih Sukses Belajar di SMA/MA

Hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh siswa SMA/MA untuk sukses  belajarnya, diantaranya :

1.    Memiliki Iman dan Taqwa pada Tuhan YME

Untuk mencapai jalan kesuksesan, seorang pelajar harus memiliki iman yang kuat serta berusaha dengan ikhlas dalam menjalani hidup sesuai tuntunan atau petunjuk dari Tuhan yang menciptakan dunia dan isinya. Kalau sudah memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan baik dan ikhlas, maka akan mendapatkan jalan kemudahan dalam meraih kesuksesan. Pelajar yang selalu menghadirkan Tuhan pada setiap waktu dalam perjuangannya akan diberi kemudahan dalam proses mencapainya

2.    Berbakti Pada Orang Tua

Orang tua kita adalah orang yang melahirkan kita, orang yang sangat peduli terhadap diri kita, orang yang membiayai kita, orang yang mendambakan kita sukses di sekolah. Berbakti pada orang tua bisa dilakukan dengan berperilaku yang baik seperti memahami,  mengerti, menghormati, mematuhi dengan baik. Dengan menjaga perasaannya, janganlah sampai kita melukai dan menyakiti perasaannya. Karena Do’a orang tua itu adalah mudah terkabulkan oleh Tuhan.

3.    Menghormati Guru

Guru adalah gudang ilmu, inspirasi sukses, yang  memiliki seni mengajar. Tentu tidaklah seni mengajar semua guru sesuai dengan keinginan pelajar. Walau demikian boleh jadi akan membawa kebaikan buat pelajar tersebut. Sehingga menghormati guru dapat dilakukan dengan cara  : memahami, menghormati, mengerti akan cara-cara mengajarnya, 

4.    Berintegritas

Merupakan s ifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, seperti sifat-sifat jujur, disiplin, tangguh, tenang, proaktif menyenangkan, berpikir positif dan sebagainya.

5.    Taat  pada Tata Tertib

Sikap pelajar terhadap tata tertib sekolah hendaknya menghormati dan mematuhinya agar bermartabat. Sebab tata tertib merupakan rambu-rambu kehidupan bersama yang menjamin terwujudnya suasana kenyamanan, ketenangan, ketentraman, kekompakan, kerukunan, kekuatan, kepribadian, identitas suatu sekolah. Makanya sebagai siswa sangatlah perlu memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan sebagai kewajibannya.

6.    Miliki Kemandirian

Mandiri adalah keadaan dimana seseorang siswa dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pd orang lain, melakukanapa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pelajar atau sikap yang diambilnya terhadap penilaian sesuatu itu baik, atau tidak baik, menyenangkan, tidak menyenangkan, berdasar pengetahuannya terhadap sesuatu itu benar atau tidah benar.  Sejak kecil ia sudah biasa mengetahui, menilai, mensikapi dan melakukan sesuatu atas tanggungjawab yang harus diambilnya, sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain. Contohnya pelajar yang melakukan suatu hal atas kesadarannya sendiri, seperti ;

a.       Belajar,

b.      Mandi, mencuci dan merapikan pakaian

c.       Berangkat dan  pulang  sekolah

d.      Mengerjakan tugas,

e.      Mengumpulkan tugas,

f.        Mengerjakan tiap ulangan harian, ujian mid semester, ujian semeter, ujian sekolah, ujian nasional

g.       Membaca, merangkum, menghafal, mencoba mengerjakan soal

h.      Beribadah atas kesadarannya sendiri

i.         Berbakti pada orang tua

Pada akhirnya menghasilkan suatu  hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain, inilah yang sering di namakan kemandirian.

7.       Menyusun visi, target, dan jadwal pencapaian.

Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke dalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah

8.       Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.

Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat erangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

9.       Hormati  Kakak  Kelas

Sebagai pelajar  yang memiliki tingkatan kelas diatasnya, pasti akan dijumpai kakak kelas yang merasa lebih dulu berpengalaman di sekolah tersebut. Tidak ada salahnya jika menaruh hormat karena memang mereka masuk lebih dulu daripada Anda, tentu lebih berpengalaman dalam menyesuaikan diri di sekolah.

10.   Mengumpulkan Tiap Tugas

Pelajar yang memahami, mengerti akan tugas dan kewajibannya sebagai siswa adalah pelajar yang mestinya mengerjakan apa yang menjadi tugas yang diberikan guru, walaupun tidak sempurna, tetapi tetap berusaha mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu. Bukan karena tidak bisa mengerjakan, kemudian tidak mengumpulkan tugas. Bahkan walau terlambat tugas tetap diselesaikan dan dikumpulkan.