6 Tips Mudah Kurangi Kecanduan pada Gadget
Di era serba teknologi seperti sekarang, rasanya sulit sekali untuk menjauhkan diri dari gadget. Apalagi gadget memberikan segala kemudahan dalam beraktivitas. Namun, sadar atau tidak kalau gadget dapat menyebabkan seseorang menjadi individualistis. Momen berkumpul bersama keluarga atau teman untuk menambah keakraban sekalipunsudah tidak lagi berguna karena orang-orang sibuk sendiri dengan gadget masing-masing. Seperti yang dilansir oleh The Spectator Index, Indonesia menduduki posisi ke-6 dari daftar negara pecandu gadget terbesar di dunia. Sebanyak 236 juta masyarakat diperkirakan sudah menggunakan gadget untuk mengakses informasi dari seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah banyak dalam beberapa tahun berikutnya. Lalu, bagaimana cara mengurangi tingkat kecanduan masyarakat terhadap gadget? Kita yang memulai, kita juga yang dapat merubahnya. Berikut ini terdapat 7 cara yang mungkin bisa membantu Anda dalam mengurangi kecanduan bermain gadget.
1. Matikan Notifikasi semua Aplikasi
Rasa ingin tahu langsung ada ketika pada gadget muncul notifikasi dari aplikasi tertentu. Secara otomatis pastinya setiap orang langsung membuka aplikasi tersebut bahkan menghabiskan waktu selama 15 menit atau bahkan lebih untuk membaca isi dari notifikasi yang diterima. Tidak berhenti sampai disitu, mungkin saja ada notifikasi dari aplikasi lain juga yang terus berdatangan hingga akhirnya tanpa disadari waktu Anda terbuang untuk kegiatan tersebut. Agar waktu yang ada bisa digunakan dengan baik, tak ada salahnya matikan notifikasi semua dari semua aplikasi yang ter- install pada gadget. Dengan begitu, Anda tidak akan terganggu dengan notifikasi yang muncul sehingga penggunaan gadget bisa diminimalisir.
2. Nonaktifkan Internet Sementara Waktu
Nonaktifkan internet sementara waktu bila sedang bekerja di kantor. Notifikasi muncul karena internet dalam kondisi sedang aktif. Agar notifikasi tidak muncul ke layar smartphone, sebaiknya non-aktifkan paket data untuk sementara waktu terutama jika sedang bekerja di kantor. Mematikan internet akan membuat siapapun bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan, sehingga proses penyelesaian tugas menjadi lebih cepat dan bisa mendapatkan hasil yang baik. Setelah itu, aktifkan kembali internet untuk mengecek apapun yang diinginkan.
3. Hapus Aplikasi yang Menyebabkan Candu
Sosial media membuat kita candu bahkan membuat semua orang tidak bisa hidup tanpa sebuah gadget. Bagaimana jika satu atau dua sosial media yang paling membuat kita candu dihapus dari gadget? Menghapus beberapa sosial media akan membuat rasa penasaran kita terhadap dunia luar sedikit berkurang sehingga kita tidak terlalu fokus sama yang namanya gadget. Tetapi, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan sosial media ya. Boleh kok asal digunakan untuk hal yang bermanfaat. Apabila sosial media menimbulkan dampak negatif seperti kecemburuan sosial dan sebagainya, lebih baik beralih ke website bila ingin tetap update mengenai dunia maya. Selain itu, ada aplikasi game juga membuat tak sedikit orang yang kecanduan bermain game, apalagi game online yang mau tidak mau harus meng-upgrade game yang dimainkan. Agar kecanduan bisa berkurang, hapuslah beberapa aplikasi game online yang Anda miliki.
4. Simpan Gadget di Tas saat Bepergian
Simpan gadget di dalam tas saat sedang berkumpul. Tak bisa dipungkiri, saat bepergian bersama teman atau keluarga merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengabadikan momen dan di unggah ke sosial media. Hal tersebut tentu saja diperbolehkan dan tiada satupun yang punya hak untuk melarangnya, tapi sebaiknya bila waktu bincang-bincang di mulai jauhkan gadget tersebut dari hadapan atau genggaman kita. Simpan gadget di dalam tas agar suasana hangout atau kumpul bisa lebih terasa dan bermanfaat. Dengan begitu, akan membuat kita mulai terbiasa tidak tergantung pada gadget.
5. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Tingkat kebosanan seseorang akan meningkat tajam saat hari libur tiba. Pada umumnya, gadget menjadi solusi terbaik untuk mengisi waktu kosong di hari libur untuk menghilangkan rasa bosan. Padahal ada banyak hal menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan untuk mengisi weekend. Misalnya bersih-bersih rumah, memasak, atau menonton film secara marathon dan masih banyak lagi. Aktivitas seperti ini perlahan-lahan akan membuat kita larut dalam suasana sehingga lupa pada gadget. Biar kegiatan tersebut semakin seru, ajak saudara, teman bahkan pacar untuk melakukan berbagai aktivitas bermanfaat saat weekend.
6. Ingat Dampak Penggunaan Gadget
Selain menimbulkan kecemburuan sosial, gadget juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Seperti yang terjadi pada generasi millenial saat ini, penggunaan gadget yang berlebihan dapat merusak mata bahkan otak akibat radiasi dari smartphone. Cara satu-satunya untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap sehat adalah dengan mengurangi penggunaan gadget pada kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan pemakaian gadget saat diperlukan saja, misalnya untuk mencari informasi saat menyelesaikan tugas, menyelesaikan pekerjaan, menghubungi keluarga atau teman dan sebagainya. Bila hanya untuk melihat-lihat postingan yang dikira kurang penting, sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Ciri-Ciri Kecanduan Gadget
Seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, laptop, atau portable gaming device. Istilah untuk kondisi ini adalah nomophobia (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya. Anda dapat mengukur tingkat kecanduan terhadap gadget dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda sering merasa tidak nyaman jika gadget tidak bersama Anda?
Apakah Anda merasa keberatan atau enggan jika tidak memegang gadget, meskipun hanya sebentar?
Apakah Anda sering menggunakan gadget di waktu makan?
Apakah Anda kerap memeriksa status atau unggahan (posting) pada gadget di tengah malam?
Apakah Anda lebih sering berinteraksi dengan gadget daripada dengan orang lain?
Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk membuat cuitan di Twitter, membalas status-status di Facebook, atau membalas WA, mengirim surel menggunakan gadget sebagai bentuk komunikasi kepada orang lain?
Apakah Anda lebih sering bermain gadget, padahal Anda tahu bahwa seharusnya Anda bisa melakukan hal lain yang lebih produktif?
Apakah Anda berkencenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk denngan tugas sekolah atau pekerjaan kantor?
Jika jawabannya lebih banyak “ya”, maka Anda dapat dikatakan mengalami kecanduan gadget.
A. Dampak Kecanduan Gadget
Siapa pun yang kecanduan gadget dapat mengalami berbagai efek buruk, tidak peduli usia dan profesinya. Beberapa dampak yang dapat muncul akibat kecanduan gadget adalah:
1. Efek fisik
Beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik akibat kecanduan gadget adalah:
a) Masalah pada mata
Karena terlalu lama menatap layar gawai, mata bisa menjadi bermasalah. Beberapa masalah pada mata yang berisiko terjadi pada pecandu gadget adalah mata lelah, mata kering, dan penglihatan terganggu.
b) Nyeri di bagian tubuh tertentu
Orang yang sudah kecanduan gadget mungkin tidak menyadari bahwa lehernya sering tertekuk dan jari-jari tangannya tidak berhenti mengetik di layar gawainya. Hal ini membuat mereka rentan mengalami sakit leher, nyeri bahu, serta nyeri pada jari-jari dan pergelangan tangan.
c) Infeksi
Layar gadget adalah sarangnya jutaan kuman. Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa kuman E.coli penyebab diare paling banyak ditemukan pada gadget. Hal ini membuat orang yang sering bersentuhan dengan gadget lebih berisiko terkena infeksi.
d) Kurang tidur
Pecandu gadget sering kali rela begadang, sehingga kualitas dan waktu tidurnya berkurang. Jika dibiarkan berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur. Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan infertilitas. Karena kurang tidur, pecandu gadget akan sulit berkonsentrasi dan mengalami kelelahan sepanjang hari. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan saat bekerja atau menyetir.
2. Efek psikologis
Tak hanya masalah fisik, kecanduan gadget juga dapat menyebabkan masalah psikologis, yaitu:
a) Menjadi lebih mudah marah dan panik.
b) Stres
c) Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa
bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko
terjadinya depresi dan gangguan kecemasan.
d) Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar atau bekerja.
e) Masalah dalam hubungan sosial, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangan.
B. Bijak dalam Menggunakan Gadget
Berikut ini adalah tips yang dapat Anda terapkan agar bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget dan terhindar dari risiko kecanduan:
Tidak menggunakan gadget ketika sedang berjalan, apalagi saat mengoperasikan kendaraan bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tepikan kendaraan dan berhentilah sejenak jika Anda merasa ada notifikasi penting.
Atur dan batasi waktu penggunaan gadget, misalnya maksimal dua atau tiga jam sehari. Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk menggunakan gadget, maka cobalah cari aktifitas lain yang tidak mengunakan gadget setelah selesai bekerja.
Tidak menggunakan gadget ketika sedang makan bersama atau saat acara keluarga. Utamakan bentuk komunikasi secara langsung agar Anda dan keluarga dapat menikmati kebersamaan dan tetap menjalin kedekatan.
Tentukan area bebas gadget, misalnya tidak menggunakan gadget ketika berada di kamar mandi, dapur, atau kamar tidur.
Ganti waktu penggunaan gadget dengan aktivitas yang lebih sehat, misalnya berolahraga atau membaca buku.
Jangan bermain gadget ketika akan tidur.
Tips-tips di atas juga dapat diterapkan kepada anak-anak di rumah agar kebiasaan ini tidak mengganggu aktivitas belajar dan prestasi akademiknya. Untuk mengurangi dan menghentikan kecanduan gadget, memang diperlukan kedisiplinan. Namun, hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri Anda serta orang lain. Apabila Anda masih juga sulit terlepas dari ketergantungan pada gadget, terutama jika hal ini sudah menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari, sebaiknya Anda berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan.
No comments:
Post a Comment